Kesehatan pernapasan terancam akibat polusi udara di Indonesia memang menjadi masalah serius yang harus segera kita atasi. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kualitas udara di beberapa kota besar di Indonesia sudah jauh dari batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Menurut Dr. Budi Haryanto, ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada sistem pernapasan. “Partikel-partikel yang terdapat dalam udara dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma dan bronkitis,” ujarnya.

Ancaman polusi udara juga sudah mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama di perkotaan. “Saya sering merasa sesak napas dan batuk-batuk setiap kali berada di luar ruangan, apalagi saat kemacetan lalu lintas,” kata Ani, seorang ibu rumah tangga di Jakarta.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), polusi udara merupakan faktor risiko utama terhadap kesehatan manusia dan dapat menyebabkan lebih dari 7 juta kematian setiap tahunnya. Hal ini juga disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Rachmat Witoelar, pakar lingkungan dari Institut Teknologi Bandung, yang menekankan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi masalah polusi udara di Indonesia.

Untuk itu, langkah-langkah konkret perlu segera diambil oleh pemerintah dan masyarakat. “Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan yang lebih ketat terkait emisi gas buang dan mempromosikan transportasi ramah lingkungan, sedangkan masyarakat juga perlu turut serta dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum atau sepeda,” kata Prof. Dr. Ir. Rachmat Witoelar.

Dengan kesadaran dan tindakan bersama, diharapkan kesehatan pernapasan kita tidak lagi terancam oleh polusi udara di Indonesia. Semua pihak harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan agar dapat bernapas dengan udara bersih dan sehat.