Perubahan iklim dan polusi udara di Indonesia memang menjadi tantangan besar bagi negara berkembang ini. Dampak dari perubahan iklim seperti banjir, tanah longsor, dan kenaikan suhu udara semakin dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Sementara polusi udara juga semakin mengancam kesehatan penduduk, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Menurut Dr. Nur Masripatin, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Indonesia sebagai negara berkembang memiliki tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca untuk menanggulangi perubahan iklim global. Kita harus segera bertindak untuk melindungi bumi kita bersama.”
Para ahli lingkungan juga menyoroti masalah polusi udara di Indonesia. Menurut data dari World Health Organization (WHO), lima kota di Indonesia masuk dalam daftar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Hal ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk segera mengambil langkah-langkah preventif guna mengurangi polusi udara.
Dr. Fitrian Ardiansyah, Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, mengatakan, “Polusi udara bukan hanya masalah kesehatan publik, tetapi juga merugikan sektor pariwisata dan pertanian. Pemerintah harus segera mengimplementasikan kebijakan yang lebih ketat dalam pengendalian emisi gas buang agar dapat mengurangi dampak negatifnya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.”
Untuk mengatasi tantangan besar ini, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat diperlukan. Penegakan regulasi yang lebih ketat, penggunaan energi terbarukan, dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan adalah langkah-langkah yang harus segera diambil. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga bumi ini agar tetap lestari bagi generasi mendatang.